Monday, August 06, 2007

SBI (Seni Budaya IKBAL)


Kairo - Jumat 20 April, segenap penulis muda yang tercakup dalam komunitas SBI (Seni Budaya Ikbal) menggelar sebuah halaqah untuk silaturrahmi dan sekedar bertegur sapa. Acara kecil-kecilan ini diadakan antara lain, untuk memilih ketua baru serta membincangkan beberapa rencana kegiatan SBI ke depan. Ketua beserta wakil Ikbal yang belum lama dilantik, di tengah-tengah kesibukan mereka menyempatkan diri untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Meskipun tidak dihadiri oleh semua anggota SBI, acara yang digelar di sekretariat Ikbal mnjelang senja tersebut berjalan komunikatif dan membuahkan beberapa catatan penting bagi SBI ke depan.

Setelah berbincang panjang lebar serta mempertimbangkan banyak hal, akhirnya seluruh anggota yang hadir menyetujui saudara Fathul Wafie sebagai ketua baru SBI periode 2007-2008. Pemuda tampan yang beberapa tulisannya kerap dimuat di berbagai situs terkenal tersebut memang pantas menjadi penggerak bagi SBI kali ini. "Dengan sedikit kemampuan yang saya miliki, insya Allah saya siap membawa SBI lebih baik lagi," ungkapnya dengan suara mantap.

Untuk rencana ke depan, SBI sudah mempersiapkan beberapa jurus yang cukup ampuh. SBI berhasrat untuk-tidak hanya berkutat pada pembedahan karya sastra, melainkan juga mengadakan serangkaian kajian rutin tentang sastra dalam bentuk talk show atau diskusi santai. Tidak hanya itu, SBI juga hendak merekrut beberapa anggota baru yang cukup produktif dalam dunia kepenulisan fiksi. Selain dua hal itu SBI juga tengah menggarap sebuah proyek besar, menerbitkan sebuah antologi cerpen.

Menerbitkan buku kumpulan cerpen seperti itu sebenarnya bukan hal baru bagi SBI. Tahun 2005 lalu, digawangi oleh Ibnu Kusuma, SBI sempat meluncurkan "NIL yang Binal" di tengah-tengah Masisir. Seirama dengan yang diungkapkan oleh Falahuddin Qudsi selaku ketua Ikbal, "Kami sangat mengharapkan SBI ke depan bisa menerbitkan sebuah antologi cerpen untuk kedua kalinya, dan perihal kajian kami juga mengharapkan SBI tidak sekedar pada pembedahan karya tapi juga mempunyai waktu khusus untuk berdiskusi tentang seni dan budaya, terutama budaya sastra."

Kalau dilihat dari rencana-rencana yang diusung, SBI bisa dibilang semakin mantap. Tapi pertanyaannya adalah, apakah saudara Fathul Wafie beserta segenap pejuang SBI yang lain mampu mengaplikasikannya dengan baik?
Wallahu A’lam...

No comments: