Saturday, August 25, 2007

Laporan Kegiatan SAPi

I. Deskripsi Kegiatan

A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama "Sarasehan Budaya dan Diskusi Sastra".

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di Sekretariat IKBAL Madura korda Kairo pada tanggal 13 Agustus 2007.

C. Pelaksana
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sanggar PiRAMIDA (SAPi) dan dibantu oleh IKBAL korda Kairo.

D. Dana
Kegiatan ini memperoleh dana dari hasil iuran anggota SAPi, Anggaran tetap dari IKBAL, dan dana dari simpatisan SAPi.


II. Laporan Hasil Kegiatan

Pada tanggal 5 Agustus 2007, kami anggota SAPi sepakat untuk mengadakan sebuah acara yang selanjutnya kita beri nama dengan “Sarasehan Budaya dan Diskusi Sastra” yang kita laksanakan di sekretariat IKBAL korda Kairo. Acara itu berhasil kita laksanakan pada tanggal 13 Agustus 2007.

Dalam pelaksanaannya, alhamdulillah dua pemateri yang kami undang bisa hadir dengan penuh semangat dan tidak kurang sesuatu hal apa pun. Kedua pemateri itu adalah Mang Teguh Hudaya (seorang aktivis yang aktif di dunia cerpen. Saat ini beliau menjabat sebagai ketua FLP -Forum Lingkar Pena- cabang istimewa Mesir) dan Mang Udo Yamin Effendi ( seorang pegiat sastra Masisir yang bukunya telah banyak diterbitkan di Kairo dan Indonesia. Pernah terpilih sebagai pegiat sastra terbaik versi TëROBOSAN –sebuah media mahasiswa Indonesia di Kairo- pada perayaan ulang tahunnya yang ke-17).

Dalam kegiatan ini, hadir beberapa tokoh yang banyak bergelut dalam dunia sastra. Diantaranya adalah saudara Moh. Shalahuddin ( Pemred Arus Kampus), Neng Layli (pemenang lomba cerpen LSBNU 2007), Tabrani Basya (aktivis sekaligus penyair yang aktif di SAMAS -Sajak Masisir-), Mufti Ali (tokoh utama dalam film Mahattah. Saat ini menjabat sebagai ketua sanggar sastra Papyrus). Hadir pula para tokoh Masisir, diantaranya adalah saudara Imam Wahyudin (Pinum Jurnal AVeRROS), Roland Gunawan (Direktur SAS Center), Kadarisman (Wakil Ketua FOSGAMA -Forum Studi Keluarga Madura-) dan beberapa tokoh yang lainnya.

Acara itu kita kemas dengan sederhana, santai tapi berisi. Dan kita memang harus bersyukur, karena acara yang kita langsungkan tersebut berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan. Tinggal bagaimana kita menindak lanjuti respon positif tersebut. Mudah-mudahan, kelak Sanggar PiRAMIDA ini akan tetap eksis dan menghasilkan banyak karya.

Akhirnya, hanya kepada Allah-lah kami mohon petunjuk dan pertolongan. Semoga apa yang kita perjuangkan bisa menjadi amal jariyah. Dan apa-apa yang ditulis akan mengabadi, sedang yang terucap akan menguap.


Salam PiRAMIDA
Sekretaris SAPi

Wednesday, August 08, 2007

Pergumulan Manusia yang Menghasilkan SAPi

KabarIndonesia - Dua tahun belakangan ini, kreatifitas Mahasiswa/i di Mesir dalam bidang sastra sangat minim sekali. Dunia Masisir (baca; Mahasiswa Indonesia Mesir) seakan-akan mengalami kelesuan dalam mengekplorasi kekayaan negara, yaitu bahasa Indonesia. Satu-persatu komunitas yang terbentuk dengan susah payah tumbang dan lenyap ditelan bumi.

Hal ini, diperkirakan karena isu-isu yang beredar pada dua tahun belakangan ini tidak mendukung kehadiran komunitas sastra yang menjamur pada era 2004-2005. Bahkan di kalangan Masisir sendiri sempat beredar sebuah persepsi, bahwa mahasiswa yang bergerak di bidang sastra adalah mahasiswa yang kerdil daya pikirnya. Mahasiswa yang tidak lagi mampu berpikir dan kemudian lari ke dunia sastra.

Namun di dalam suasana kelesuan seperti sekarang ini, ada sebuah komunitas yang berani mengeluarkan ide untuk mengubah persepsi-persepsi yang kurang menguntungkan tersebut. Bukankah Sastra Indonesia telah diakui oleh dunia?

Adalah komunitas sastra SBI (Seni Budaya IKBAL) yang pada tanggal 5 Agustus kemarin merubah namanya menjadi Sanggar PiRAMIDA atau disingkat menjadi SAPi, yang dengan penuh semangat, ingin meningkatkan gairah menulis. Dengan motto "Semangat Saling Mengisi dan Berbagi", SAPi yang dikoordinatori oleh saudara Fathul Wafie ini seakan-akan menjadi sahabat bagi siapa saja yang ingin berjuang dalam dunia sastra.

Mampukah Sanggar PiRAMIDA menjadi kiblat sastra Masisir? Kita lihat perkembangannya.


*Sumber berita : koran online KabarIndonesia - http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&dn=20070808084452