Tuesday, August 07, 2007

5 Agustus yang Bersejarah

SBI Akan Menerbitkan Bulletin

Sejarah baru dimulai, SBI yang dulunya adem ayem. Yang hanya terdengar kalau sedang mendiskusikan sesuatu, yang hanya akan terlihat ketika sedang berkumpul bersama, sekarang tidak lagi demikian. Pasalnya, SBI akan menerbitkan sebuah media yang akan dijadikan sebagai tonggak kekuatan dan sebagai alat untuk menyampaikan dan menampung segala aspirasi dan daya kreasi dari anggota maupun partisipannya.

Sesuai hasil pertemuan tanggal 5 Agustus 2007 kemarin, seluruh anggota yang hadir menyepakati bahwa SBI akan menerbitkan sebuah bulletin. Dalam Acara yang dipimpin langsung oleh koordinator SBI, saudara Fathul Wafie alias Wafie itu berjalan dengan lancar. Suasana agak memanas ketika sampai pada acara pemilihan nama untuk bulletin yang dicita-citakan tersebut. Ada beberapa nama yang sempat diusulkan oleh anggota yang hadir pada waktu itu. Diantaranya adalah sebagai berikut:

- Lazuardi, yang berarti langit. Nama ini tidak diberi alasan.

- Jeda, artinya masa lengang, tenggang waktu. Juga tidak diberi alasan.

- Kaukus, entah apa artinya, menurut sang pengusul ia mndapatkan ide ini ketika sedang membaca SMS. Juga tidak diberi alasan.

- Mata, berasal dari orang yang mengusulkan Kaukus. Menurutnya, Mata adalah sebuah indera yang bisa membuat orang merasa, mengerti dan mengetahui keadaan. "Mudah-mudahan dengan nama ini, semua orang bisa membuka mata dan melihat wajah sastra kita." Paparnya mantep.

- Cermin, adalah satu-satunya benda yang bisa memantulkan bayangan secara sempurna. "Dengan bercermin, kita bisa melihat wajah kita sendiri, orang yang berada di belakang kita, serta yang berada di sekitarnya. Bukankah kita selalu dituntut untuk instropeksi diri dan mengoreksi diri. Lalu bagaimana kita bisa mengoreksi diri kita kalau kita sendiri tidak tahu dan tidak sadar dengan keadaan kita sendiri." Ulasan pengusul keempat.

- Etalase, dalam bahasa jawa disebut Rak. Alat yang dipakai untuk memajang. Kita bisa menemuinya di toko-toko atau di supermarket. "Bulletin ini layaknya sebuah etalase yang digunakan untuk memajang segala pernak-pernik yang kita miliki, agar bisa dinikmati oleh siapa saja yang ingin bersentuhan dengan kita." Jelas pengusul kelima,

- Piramida, sebuah bangunan yang dijadikan sebagai simbol kemajuan dan kebesaran negara Mesir. "Piramida adalah bangunan yang begitu canggih pada zamannya. Oleh karena itu, bangunan ini dinobatkan sebagai salah satu keajaiban dunia. Konon benda yang ditaruh tepat pada garis lurus atau garis siku di tengah-tengah bangunan ini, maka benda itu akan awet. Pun begitu, Piramida telah menjadi salah satu bangunan yang menyaingi ka'bah. Karena Piramida-lah, Mesir selalu kebanjiran Wisatawan." Pemuda yang satu ini menjelaskan usulannya dengan panjang lebar.

Diantara nama-nama yang diusulkan tersebut, ada yang mempunyai kemiripan dengan salah satu media milik organisasi masyarakat di Mesir ini. Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan (dituduh sebagi plagiat, mending dibatalkan saja), maka akhirnya usulan itu dihapus.

Pada akhirnya, semua anggota menyepakati bahwa nama bulletin yang akan di launching pada tanggal 13 Agustus nanti itu adalah usulan yang terakhir. Piramida merupakan simbol yang dikagumi oleh masyarakat dunia. Mudah-mudahan bulletin ini bisa menyamai dengan namanya. Menjadi icon di belantika sastra Masisir. Sesuatu yang kecil, tapi mempunyai pengaruh yang besar.

Untuk merespon hasil musyawarah tersebut sang koordinator langsung membentuk susunan redaktur. Dan akhirnya, terbentuklah susunannya seperti di bawah ini:

Pimpinan Redaksi
Lukmanul Hakim

Sekretaris Redaksi
Phie
Annie

Bendahara
Ziefarah Abduh

Redaktur Pelaksana
Nadhief
Wafie
Falah
Ibnu
Aga
Ria
Fery
Tiyan
Nasifah
Mansoer
Hamied

Amie
Lay




SBI Ganti Baju
Setelah pembahasan bulletin selesai, musyawarah itu dilanjutkan dengan agenda membahas masalah nama SBI yang banyak diperbincangkan oleh banyak orang. Pasalnya, kepanjangan SBI (Seni Budaya IKBAL) itu terlihat timpang. Ada yang mengatakan karena di dalam akronim terdapat akronim, kalau bahasa kerennya; di dalam singkatan terdapat singkatan.

SBI adalah kepanjangan dari Seni Budaya IKBAL. Sedang IKBAL sendiri juga punya kepanjangan, yaitu; Ikatan Keluarga Besar Al-Amien Prenduan, yang berpusat di Madura. Akhirnya, dalam pertemuan itu dibahas juga mengenai masalah nama ini. Namun, karena masalah nama ini diperkirakan akan memakan banyak waktu, sang koordinator, saudara Wafie akhirnya memutuskan untuk membahasa masalah bulletin terlebih dahulu.

Namun pada kenyataannya, justeru untuk menentukan nama SBI yang lebih cepat. Maka, sang koordinator mengambil alternatif agar disamakan dengan nama bulletin yang baru saja disepakati, yaitu; Sanggar PiRAMIDA atau disingkat SAPi. Sebenarnya, dari awal sudah ada yang mengusulkan nama ini kepada koordinator. "Iya, saya pernah mengusulkannya waktu acara silaturahmi bulanan IKBAL kemarin." Ungkap Phie dengan ramah. Menurut Phie, sebenarnya usulan itu juga berasal dari inspirasi seorang temannya yang pada waktu itu juga hadir dalam silaturahmi bulanan IKBAL.

Akhirnya, kita hanya bisa berharap. Mudah-mudahan dengan nama barunya, dengan baju barunya, komunitas kecil yang kita cintai ini bisa bergerak dan berjalan dengan lincah, cerdas dan dinamis. Semoga...

No comments: